Sunday, 30 December 2018

Tutorial toe up sock - part 3

Tutorial bagian 3 untuk toe up sock!

Kalau masih survive masuk ke bagian ini... HEBAAATTTT....

Di pertemuan ini, saya akan membahas soal membentuk tumit (heel) menggunakan short row dan lanjut ke pembentukan kaki (leg).

Sekarang kita bahas dulu soal pembentukan tumit. Pada prinsipnya, bagian tumit juga ada berbagai metode. Metode short rows ini adalah metode yang paling singkat dan menurut saya sih ngga ribet. Kelemahannya? bentuk kaus kaki jadi kurang mengikuti bentuk kaki. Misalnya, pada bagian sebelum mata kaki, bentuk kaki mulai menebal. Meskipun begitu, metode short row masih bisa mengakomodasi perubahan bentuk kaki, makanya masih jadi metode fave.

Short row apaan sih?
Short row itu pada intinya mengerjakan sebagian dari baris yang kita punya dan menambah jumlah baris pada bagian tersebut, tanpa memutus alur benang. kalau pernah dengar wrap & turn, sama aja. Short row ini banyak dipakai untuk membentuk di knitting. Misal, membentuk lingkar dada, terutama untuk para wanita yang dikaruniai aset berlebih. Ngga cuma lingkar dada, tapi juga lingkar perut, mungkin? Dipakai untuk membentuk kerutan, membentuk boneka, dan lain-lain.

Tahap 8:
Tumit

Setelah kita menyelesaikan body, kita langsung melakukan pembentukan tumit. Pembentukannya sendiri dimulai dengan penyempitan, dan dikembalikan dengan pelebaran.

Pertama, ingat kan, kalau di tahap 6 kita bagi-bagi sts? Sekarang kita akan mengerjakan sts belakang saja:
Penyempitan tumit
Baris 1 (FS) : rajut sesuai pola, lalu pindah ke BS.
Selanjutnya adalah bagian short row
Baris 1 (BS, RS - right side) : K hingga 1 st terakhir, wrap (bungkus) st terakhir tersebut dengan benang dengan cara memutarkan benang berjalan dari belakang st (WS) ke depan st (RS). Balik rajutan (turn), sehingga sekarang kita mengerjakan wrong side (WS) dari sisi tumit.
Baris 2 (BS, WS): P hingga 1 st terakhir, bungkus st tersebut dengan memutarkan benang berjalan dari belakang (WS) ke depan (RS). Balik rajutan, sehingga sekarang kita mengerjakan RS tumit.
Baris 3 (BS, RS): K hingga 1 st sebelum st yang telah dibungkus, bungkus st tersebut dan balik.
Baris 4 (BS, WS): P hingga 1 st sebelum st yang telah dibungkus, bungkus dan balik
Lanjutkan baris 3 dan 4 hingga jumlah sts di tengah yang TIDAK TERBUNGKUS sejumlah 1/2 atau 2/3 CO (lihat tahap 6).

Berakhir dengan membalik ke sisi RS.

Catatan: contoh, saya punya 44 sts, dia sudah pasti 22 di depan (FS) an 22 di belakang (BS). Bagian yang dipakai untuk short row hanya 22 sts yang ada di BS. Jadi Baris 1 (FS) adalah k21, bungkus, balik. Baris 2 (BS) adalah p20, bungkus, balik. Baris 3 (FS) adalah k19, bungkus, balik. Dan seterusnya hingga total sts di tengah yang tidak terbungkus ada 11 sts.

Pelebaran tumit
Baris 1 (BS, RS):
K hingga st yang terbungkus
Angkat pembungkus ke belakang st yang dibungkus (jadi ada 2 sts, pembungkus dan terbungkus).
K kedua sts tersebut bersamaan
bungkus st berikutnya (st yang terbungkus di baris sebelumnya), balik rajutan.

Baris 2 (BS, WS):
Purl hingga st yang terbungkus
Angkat pembungkus supaya berada di depan st yang dibungkus (st pembungkus lebih dekat dengan kita)
P kedua sts bersamaan
bungkus st berikutnya, balik rajutan.

Ulangi baris 1 dan 2 tersebut hingga seluruh K yang terbungkus (berarti sisi kiri tumit) sudah diangkat semua, tersisa 1 st terbungkus di sisi kanan tumit yang belum dikerjakan.

Tutorial dari saya bisa dilihat di bawah sini:


Selamat, anda telah berhasil membentuk tumit! (Please stop and admire your work)

Lanjut ke pembentukan leg!

Tahap 9:
Pembentukan bagian kaki (leg)

Bagian leg dikerjakan dengan 2 opsi, seperti yang saya jelaskan singkat di bagian 7 soal modifikasi.
Pilihan 1:
Pola hanya di bagian tengah, melanjutkan apa yang sudah dikerjakan di tahap 7:
Baris 1 (FS): sesuai pola
Baris 1 (BS):
Angkat pembungkus st dan letakkan di belakang st yang dibungkus.
Knit kedua st bersamaan.
Lanjutkan k hingga st terakhir.
Baris 2 (FS): sesuai pola
Baris 2 (BS): k all sts
Ulangi baris 2 hingga mencapai tinggi kaus kaki yang diharapkan. Jangan lupa cek jumlah benang cukup atau tidak ya, apalagi buat kaus kaki yang sebelahnya.

Umumnya, tidak perlu dilakukan pelebaran lingkar kaus kaki apabila kaus kaki hanya setinggi 1/2 betis. Namun, apabila kaus kaki mau diperpanjang hingga tepat di bawah lutut, misalnya, pelebaran harus dilakukan mulai dari 1/3 tinggi betis hingga ke puncak betis. Lalu dikecilkan lagi hingga lebarnya cukup di bawah lutut.
Cara menghitungnya sama seperti menghitung CIR. Jumlah baris jangan lupa dihitung dengan cara yang sama di tahap 7. Jangan lupa juga pola yang dipakai di bagian belakang ikut dihitung supaya penambahan st nya tetap terlihat cantik.


Lanjut ke tutorial terakhir ya... dikit lagi beres!

Thursday, 27 December 2018

Tutorial Toe Up Sock - Part 2

Halo, ketemu di tutorial Toe Up Sock bagian kedua.

Sesuai dengan kurikulum, saya akan mengajarkan Cast on dan membuat Badan kaus kaki. Ada 3 tahap dalam bagian ini, yaitu (1) cast on, (2) increase, dan (3) rajut badan.

Sebelum saya mulai mengajar, saya cerita-cerita dulu ya soal pembuatan kaus kaki.

Ada beberapa pilihan dalam pembuatan kaus kaki, dan 2 yang paling populer adalah 
(1) Toe up, alias dari jemari ke arah kaki;
(2) Top down, alias dari kaki ke arah jemari.
Metode lainnya ada juga, seperti 
(3) Flat, alias rajutannya dibuat datar, baru dijahit menjadi satu (bayangkan kaus kaki digunting pinggirannya). Biasa dipakai sekarang untuk membuat kaus kaki tebal khusus rumah saat winter, atau kalau memakai benang ekstra tebal.
(4) Tubular, bagian badan kaki dibuat duluan, lalu dirajut ke arah jemari, dan ke arah kaki. kesannya ribet, tapi bagi yang ini customized toe (seperti kaus kaki dengan jari, atau kaus kaki ala jepang dengan satu jempol dan sisa jemari, semi-fingerless, atau fingerless untuk yoga). Bagian badan kaki bisa dibuat sideways atau seperti toe-up. 

Nah, untuk tutorial saya kali ini (dulu pernah buat juga, sayang ga sempat di save waktu website merajut.com habis masa berlaku), saya pilih toe-up dengan keuntungan sebagai berikut:
1. Bisa dicoba sambil dirajut
2. Panjang kaus kaki bisa disesuaikan dengan banyaknya benang yang kita miliki.

Semoga penjelasan singkatnya cukup, kalau mau browsing2 gimana cara merajut metode lain, silakan ya :)

Tahap 5:
Cast on

Alkisah, ada seorang sock knitter yang suka banget bikin kaus kaki. Saking senengnya, dia memodifikasi metode cast-on yang membuat hasil cast-on nya ngga keliatan di balik toe kaus kaki. Knitter tersebut adalah Judy Becker, dan metode cast-on yang dia populerkan disebut Judy's Magic Cast On. 
Metode cast-on dia yang populer bisa dilihat di Knitty edisi 2006 di sini
Melalu video, beliau menjelaskan sendiri di bawah ini:


Demonstrasi dari saya menggunakan bahasa Indonesia ada di sini:


Masih ingat jumlah cast on yang sudah kita hitung di bagian sebelumnya?
Untuk kasus saya, saya harus membuat CO sebanyak 22 sts. 22 sts ini dibagi di 2 jarum, jadi total masing-masing jarum harus ada 11 sts. CO dengan menggunakan circular maupun dpn ngga ada bedanya ya :)

Setelah cast on, rajut baris pertama dengan knit (1 lingkaran). Bagi rekan2 yang menggunakan 1 circular, jangan lupa untuk memakai stitch marker untuk menandai mulainya baris. Saya saran menggunakan marker berbeda warna untuk menandai awal baris di sisi depan dan sisi belakang kaus kaki. 

Tahap 6:
Increase

Pilih metode increase yang akan dipakai. Teman-teman bisa memilih untuk memakai YO (yarn over), Pick up, M1, atau knit and purl dari st yang sama, boleh dicoba. 

Increase dimulai setelah baris pertama knit. Biasanya saya akan lakukan pola increase sebagai berikut:
Baris 1 (FS - Front side): knit 1 st (atau 2), increase, knit hingga 1 st (atau 2) sebelum akhir baris, increase, Knit. Pindah ke sisi belakang (BS)
Baris 1 (BS): sama dengan baris 1 (FS). 
Baris 2: knit all sts (FS dan BS)
Baris 3 (FS): sama dengan Baris 1 (FS)
Baris 3 (BS): sama dengan Baris 1 (BS)
Baris 4 dan baris genap lainnya: knit all sts (FS dan BS)
Berhenti di baris ganjil setelah increase. 

Terus ditambah hingga jumlah sts sesuai dengan hitungan CIR pada perhitungan sebelumnya.

Pada kasus saya, saya harus menaikkan jumlah dari 22 ke 44. Setiap baris bertambah 4 sts. Jadi saya akan membuat 6 baris increase dan 5 baris Knit all sts.
Dari mana dapat 6 baris?
Selisih = 44-22 = 22 sts
Kenaikan per baris increase = 4
Total baris diperlukan hingga mencapai CIR = 22/4 = 5 baris increase + 1/2 baris

Ingat saya sempat bahas soal jumlah ideal sts untuk CO di tahap 4?
Kalau jumlah sts yang di CO adalah 20, misalnya, maka 
jumlah sts yang harus ditambahkan: 44-20 = 24 sts
Kenaikn per baris increase = 4 sts
Total baris diperlukan hingga mencapai CIR = 24/4 = 6 baris, pas. 

Ada yang ngacung:
Tanya: 
Kalau pakai lace weight atau benang tipis gimana? Nambahnya barisnya banyak banget nih...
Atau ada yang merasa jemari kakinya buntet dan jumlah baris increasenya kepanjangan?
Jawab:
Jumlah increase bisa ditambah per barisnya, misal 8 sts per baris.
Bisa juga increase dilakukan di setiap baris, jadi bukan knit all sts di baris genap, tetapi lakukan pola increase seperti pada baris ganjil. 
Note: nanti bentuk ujung kaus kakinya kalau jumlah increase-nya lebih banyak akan berbeda sedikit ya, bentuknya jadi lebih landai seperti mangkuk ceper. 

Sampai di sini cukup jelas ya? Kalau ada yang bingung, langsung posting aja di grup facebook.

Tahap 7:
Body

Sebelum mulai masuk ke body knit, kita bagi-bagi sts ke jarum dulu ya...
- Untuk circular, saya menyarankan untuk tetap menandai awal st sisi depan dan sisi belakang dengan marker berbeda. 
- Untuk pengguna 2 circular, saya saran jumlah sts dibagi menjadi depan di circular A, dan bagian belakang di circular B. Sisi depan tetap dirajut menggunakan circular A, sisi belakang tetap menggunakan circular B. Bisa juga bagian depan pakai circular, bagian belakang pakai dpn. Contoh 2 circular adalah sebagai berikut:

Contoh penggunaan 2 circulars
- Untuk pengguna dpn 4 jarum: Bagian depan dibagi setengah sisi depan untuk jarum 1, setengah sisi depan sisanya di jarum 2, dan sisi belakang di jarum 3. Jarum 4 digunakan untuk merajut. 
Kalau di kasus saya, berarti jarum 1 11 sts, jarum 2 11 sts, jarum 3 22 sts. 
- Untuk pengguna dpn 5 jarum: Jumlah sts dibagi rata ke 4 jarum, jarum 5 digunakan untuk merajut. 

Penggunaan dpn 4 jarum tidak ada perbedaan proses dengan cara lainnya. Namun berdasarkan pengalaman, pakai dpn 3 jarum lebih susah dicoba, soalnya letak jarumnya lumayan mepet. Triknya adalah bagian belakang dirajut dulu setengah jalan, baru dicoba (jadi total ada 4 jarum berjalan di kaus kaki).
Kalau teman-teman ada yang mau langsung jalan 2 kaus kaki, yang bisa dilakukan kalau menggunakan 2 circular atau 1 circular 80 cm. Contoh pemasangannya ada di blog knitty mengenai cast-on yang saya link di atas.  

Karena ini adalah sock tutorial yang mudah, jadi untuk bagian body, kita akan pakai seed stitch.
Jadi setelah selesai Baris increase terakhir:
Baris 1 (FS): (k1, p1) hingga st terakhir 
Baris 1 (BS): k all sts
Baris 2 (FS): (p1, k1) hingga st terakhir
Baris 2 (BS) dan semua BS): k all sts
Baris 3 dan semua baris ganjil (FS): sama dengan baris 1
Baris 4 dan semua baris genap (FS): sama dengan baris 2

Terus rajut hingga panjang badan kaus kaki 2-3 cm dari target. Berapa targetnya? Ingat kemarin kita sudah menghitung panjang kaki?

Misalnya, panjang kaki 23 cm. Idealnya, kita berhenti membuat body 2-3 cm dari target tersebut. Jadi kita berhenti di 20-21 cm. Kenapa saya pakai kira-kira? Inilah alasan saya memakai toe up: biar bisa dicoba. Jadi daripada pusing menghitung jumlah baris yang diperlukan, lebih gampang dicoba dan dikira-kira sampai sejauh mana badan kaus kaki harus dirajut. 

Lakukan perhitungan di bawah hanya kalau ingin menghitung jumlah baris. Kalau mau merajut dengan sistem coba panjang, jumlah baris ngga usah dihitung, nanti aja pakai meteran. (Hidup udah susah, jangan dibuat makin susah...)

Kalau mau menghitung jumlah baris, bisa memakai rumus matematika biasa seperti waktu menghitung jumlah sts yang diperlukan di Tahap 3.
Jumlah total baris (TR):
TR = R/10 cm x P

Jumlah sts Short Row (SRS):
SRS = 1/2 CO
CO = jumlah sts saat CO. 
Kenapa pakai jumlah CO, karena pada pembentukan tumit menggunakan short row, lebar sts di tumit akan dikurangi hingga sejumlah CO. 
Boleh lebih lebar? Boleh. Ada yang pakai rumus lebar tumit 2/3 CO. Jadi rumusnya 2/3 CO.
Panjang Short Row (SRR):
SRR = (CO - SRR)/2

Ingat bahwa TR adalah:
TR= Jumlah baris CO dan increase + body + Short Row (SR)

Dalam kasus saya:
TR = 32/10 x 23 = 73.6 rows ~ bulatkan ke angka genap = 74 rows
Untuk lebar tumit 2/3 CO
SRS = 2/3 x 22 = 14.67 sts
SRR = (22 - 14.67)/2 = 3.67 baris --> bulatkan jadi kelipatan 2 ~ = 4 baris
Jumlah baris CO = 1 + 6 + 5 = 12 baris
Jadi panjang body = 74 - 4 - 12 = 58 baris
Dengan hitungan gauge saya akan berhenti setelah 58 baris.


Berarti saya akan berhenti merajut body di 12 + 58 baris = 21.7 cm. Hitungan sesuai ya...

untuk lebar tumit 1/2 CO
SRS = 1/2 x 22 = 11
SRR= (22 - 11)/2 = 5.5 baris --> bulatkan jadi kelipatan 2 ~= 6
Jumlah baris CO = 12 baris
Jadi panjang body = 74 - 6 - 12 = 56 baris
Jika saya berhenti di 56 baris, berarti saya akan berhenti di 12 + 56 = 21.25 cm
Note bedanya hanya 0.5 cm ya, jadi ga beda jauh memang :)

Berhenti merajut di sts terakhir BS ya.

Ada yang ngacung:
Tanya: kalau saya mau pakai modifikasi pola lain boleh ngga?
Jawab: Boleh. Umumnya, pola di bagian body hanya dipakai di sisi atas. Sisi bawah hanya knit saja. Kalau mau pakai pola sendiri, silakan hitung jumlah sts dan jumlah ulangan yang sesuai, baik lebar (jumlah sts) maupun panjang (jumlah row). Pola ini nantinya bisa diteruskan ke bagian kaki (leg). Kalau lebih keren lagi, polanya bisa dilanjutkan ke sisi depan dan belakang (FS & BS) kaus kaki setelah heels selesai dikerjakan.


Ketemu lagi di tahap Heels/shortrows.

Kalau ada pertanyaan, silakan posting di grup ya...

Saturday, 22 December 2018

Tutorial - toe up sock Part 1

Sesuai dengan kurikulum yang sudah disebutkan, untuk pertemuan pertama saya akan menjelaskan soal mengukur dan menghitung.

Tahap 1:
buat SWATCH alias contoh bahan.

Caranya, cast on dengan metode biasa (long tail) dengan jumlah stitch yang cukup untuk rajutan selebar 10 x 10 cm. Rajut bolak balik hingga mencapai ukuran 10 x 10 cm. Rajutan swatch bisa knit all stitch (garter), atau knit pada right side (RS) dan purl pada wrong side (WS).

Benang yang digunakan untuk SWATCH adalah benang yang akan dipakai untuk merajut kaus kaki. Jarum yang digunakan adalah jarum yang sesuai dengan saran dari produsen benang (biasanya tertulis di label), atau disesuaikan agar kerapatan benang sesuai dengan saran produsen, atau disesuaikan dengan keperluan kita (ingin lebih rapat, lebih renggang, atau yang enak di tangan aja).

Setelah selesai membuat SWATCH, taruh di atas permukaan datar yang bisa ditusuk, misalnya kasur atau foam alas duduk yang mirip puzzle. Pin dengan jarum di pinggir-pinggir rajutan (ingat, minimal 10 x 10 cm, jadi kalau bisa buat lebih lebar). Kemudian ukur 10 x 10 cm pada swatch tersebut, tandai, dan hitung jumlah baris serta jumlah sts yang ada dalam tanda 10 x 10 tersebut.

Contoh swatch bisa dilihat di blog ini, dan contoh swatch yang sudah di-pin dapat dilihat di gambar berikut:


(gambar dari https://www.mybluprint.com/article/this-is-the-right-way-to-swatch-in-the-round)

Setelah diukur, akan didapat jumlah S sts dan R rows.

Tips: jika tidak ingin "membuang benang" dengan melakukan swatch, selesaikan swatch tanpa memotong benang dari gulungannya. Setelah pengukuran swatch selesai, bongkar swatch dan gulung kembali.

Tahap 2:
Ukur kaki yang akan dibuatkan kaus kakinya.
Gunakan meteran khusus jahit. Kalau tidak ada, bisa gunakan seutas benang, kemudian ukur panjang benang menggunakan mistar biasa.



Didapat lingkar kaki (L) dan panjang (telapak) kaki (P) dalam cm.

Tahap 3: 
Rumus Jumlah sts untuk melingkari badan kaki:
CIR = S/10 cm x L

Misalnya, dalam kasus saya:
S x R = 22 sts x 32 Rows
L x P = 22.5 cm x 23 cm

Maka jumlah sts untuk cast on dapat dihitung menjadi:
22/10 cm x 22.5 = 49.5 sts.

Menghitung pembulatan bisa naik atau turun, bergantung dari apakah kita ingin lebih ketat (kaus kaki biasa), atau agak longgar (misal kaus kaki tidur). Untuk kaus kaki biasa, jumlah total sts dikurangi 10%-nya. Jadi:
49.5-4.95 = 44.55 sts.

Kemudian, jumlah total sts ini akan disesuaikan lagi dengan jumlah ribbing yang rencananya akan saya buat. Ribbing penting untuk leher kaus kaki, karena bagian ini yang akan menjadi "karet" agar kaus kaki tidak mudah melorot. Struktur ribbing (k, p) membuat struktur rajutan menjadi lebih rapat, namun cukup stretchy.

Misalnya, saya berencana membuat:
- Ribbing 2 x 2 (k2, p2)
Maka jumlah pembulatan sts harus bisa dibagi 4.
Pembulatan bisa ke 40, 44 sts, atau 48 sts.

- Ribbing 3 x 3 (k3, p3)
Maka jumlah pembulatan sts harus bisa dibagi 6.
Pembulatan bisa ke 42 sts, atau 48 sts.

Saya memilih 44 sts.

Tahap 4:
Hitung jumlah sts untuk di-cast on (CO):
Jumlah sts untuk cast on adalah 1/2 dari total sts yang dibutuhkan (CIR).
CO= 1/2 x CIR

Dalam hal ini, Saya sudah memutuskan akan menggunakan 44 sts. Maka:
CO = 1/2 x 44 sts
CO = 22 sts.

Maka saya harus membuat CO sebanyak 22 sts.
Note: Idealnya, jumlah sts CO tidak ganjil jika dibagi 2. Tapi berhubung ini ngerajutnya suka-suka, boleh lah yah ambil 22. Idealnya 20 atau 24 (berkaitan dengan increase di tahap 6).

Sekian Toe-Up sock tutorial part 1. Ketemu di tahap berikutnya ya...
Kalau ada pertanyaan, silakan post di facebook group ^^.

Sunday, 16 December 2018

Tutorial - toe up sock (pre-start)

As this posting is for my Indonesian friends, the toe up sock tutorial set will be written in Indonesian. 

Halo teman-teman knitters,

Tutorial kaus kaki akan dibagi menjadi 4 bagian ya:
1) mengukur dan menghitung
2) cast on + badan
3) heels (short rows) + leg
4) ribbing + stretchy bind off

Bahan:
Benang yang lembut untuk kaus kaki
Contoh material: akrilik, poliester, wool, atau cotton yang cukup empuk (bukan katun bali atau lokal ya... tapi kalau mau coba ya monggo...).
Ketebalan benang disarankan tidak lebih tipis dari sport-weight. Semakin tipis benang, semakin banyak stitch yang harus dibuat.

Ukuran hasil:
Bisa diatur. Ukuran disesuaikan dengan keinginan perajut (cara hitung diajarkan).
Kalau cuma pingin coba rajut kaus kaki tapi pingin cepat beres, bikin kaus kaki bayi/anak2. Atau bikin sebelah warna merah/hijau buat dekor natal (taun depan :p)

Alat:
Dpn atau circular sesuai ukuran benang
Disarankan dpn terdiri dari 5 jarum (supaya lebih gampang). Kalau ngga punya ya 4 juga gapapa.
Circular lebih baik minimal 60 cm, atau 2 circular. 
Stitch marker (benang bekas pun ndapapa)
Kertas dan pensil. Kalkulator kalau perlu.
Kesabaran.


Good luck for everyone :)

 
Template by suckmylolly.com